Guardiola tercatat sebagai pelatih pertama
sepanjang sejarah Barcelona yang mempersembahkan enam trofi dalam satu
tahun kalender.
Siapa
tak kenal Pep Guardiola? Pria yang kini menukangi Bayern Munich masih
dan akan tetap menjadi kenangan indah bagi Barcelona, klub yang turut
membesarkan namanya di dunia kepelatihan sampai menjadi salah satu
arsitek terbaik dunia saat ini. Bukan tanpa alasan mengapa Guardiola bahkan sampai sekarang masih dirindukan pemain dan fans Blaugrana. Tepat hari ini, empat tahun lalu, pria kelahiran 18 Januari 1971 memimpin The Catalans di final Piala Dunia Antarklub versus Estudiantes di Sheikh Zayed Stadium, Abu Dhabi.
Diunggulkan keluar sebagai kampiun lantaran datang dengan label juara Liga Champions beberapa bulan sebelumnya, Barca secara mengejutkan tertinggal lebih dulu oleh gol Boselli di menit ke-37.
Guardiola nyaris gagal membawa pulang trofi Piala Dunia Antarklub karena hingga memasuki menit akhir skor tidak berubah, hingga akhirnya Pedro Rodriguez menyeimbangkan kedudukan tepat satu menit sebelum pertandingan waktu normal berakhir.
Gol Pedro ke gawang Damian Albil memaksa laga dilanjutkan ke perpanjangan waktu 2x15 menit dan Lionel Messi menjadi penentu kemenangan Blaugrana di menit kelima babak kedua.
Ya, 19 Desember 2009 menjadi hari paling spektakuler untuk Guardiola dan Barcelona-nya. Tidak hanya menyabet trofi Piala Dunia Antarklub untuk kali pertama sepanjang sejarah klub, pelatih yang dikenal modis ini juga menggenapkan gelar keenam tim Catalan dalam periode satu tahun kalender. Ini menjadi catatan terbaik yang pernah diraih pelatih Barca. Fantastis!
Sebelum menutup tahun dengan trofi yang diperebutkan oleh para juara di masing-masing benua, kiprah Guardiola di Camp Nou sebetulnya tidak diprediksi bakal fenomenal. Maklum, meski mencatat prestasi manis sebagai pemain, Guardiola belum punya banyak pengalaman sebagai arsitek saat memulainya menjadi pelatih utama Blaugrana di awal musim 2008/09.
Menjadi suksesor Frank Rijkaard, Guardiola hanya mengantongi satu tahun pengalaman membesut Barcelona B, bahkan usianya ketika itu masih muda, baru 37 tahun.
Namun, pria yang pernah membela Brescia ini membungkam para peragu melalui permainan cantik dengan menyempurnakan gaya tiki-taka. Dengan torehan 44 kemenangan, 15 seri dan lima kali kalah dalam satu tahun kalender 2009 Guardiola membawa Barcelona menjadi tim Spanyol pertama yang mampu merengkuh treble winners - La Liga, Copa del Rey dan Liga Champions. Prestasi Guardiola tidak hanya sampai di situ, masih di tahun yang sama, mantan kapten Azulgrana lebih jauh mempersembahkan tiga trofi tambahan, yakni Supercopa de Espana, Piala Super Eropa dan terakhir Piala Dunia Antarklub.